FORDAS BABEL Gelar Diskusi Lingkungan

PANGKALPINANG,- Pengurus Forum Daerah Aliran Sungai Kepulauan Bangka Belitung menggelar kegiatan diskusi  bertajuk Ngupi dan Bekisah mengangkat tema Pengelolaan DAS sebagai strategi pemulihan lingkungan.

Diskusi berlangsung Rabu (24/01/2024) di ruang rapat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Air Itam Pangkalpinang dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Babel  Fery Afriyanto dan Kepala Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Baturusa Cerucuk Muctar Effendi.

Kadis LHK Fery Afriyanto memberikan arahan berharap Forum DAS menjadi wadah penjaga dan pemelihara lingkungan untuk menggaungkan kegiatan menanam pohon ke berbagai pihak.

Tahun 2024 ini  Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung memprogramkan penanaman satu juta pohon diareal konsesi PBPH, lahan kritis, dan eks tambang.

Guna mendukung keberhasilan program penanaman itu, Fery Afriyanto minta kepala Kesatuan pengelolaan Hutan (KPH) untuk segera melakukan pembibitan.

Dalam diskusi yang dihadiri para kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan dan juga mahasiswa relawan FORDAS menampilkan pemantik materi  Roby Hambali dosen Universitas Bangka Belitung, Ismail fungsional perancang undang undang Kemenkumham Bangka Belitung  yang juga selaku ketua 1 Fordas Babel dan Hengky dari BPDAS.

Pemantik materi  diantaranya menyoroti  kerusakan lingkungan daerah aliran sungai sebagai salah satu penyebab bencana banjir, penegakan hukum sebagai langkah mencegah kerusakan lingkungan dan juga pemberdayaan  masyarakat dalam menjaga dan memelihara lingkungan.

Roby Hambali diantaranya memaparkan kerusakan Daerah Aliran Sungai yang mengalir ke kota Pangkalpinang yang menyebabkan bencana banjir di daerah itu.

Kerusakan sekitar daerah aliran sungai tambah Roby menimbulkan sedimenasi pendangkalan aliran sungai.

Sementara itu, salah satu peserta diskusi  Kepala KPH Rambat Menduyung Melyadi  mengatakan, pentingnya melibatkan masyarakat dalam menjaga dan memelihara kawasan hutan diantaranya melalui kelompok hutan kemasyarakatan.

Dan untuk  pembibitan Melyadi menyarankan, melakukan pembibitan jenis bibit pohon bernilai ekonomis yang diminati masyarakat untuk ditanam. (suh)

Sumber: 
DLHK
Penulis: 
Suherman
Fotografer: 
Suherman
Bidang Informasi: 
DLH