Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN). Pencanangan HMPI dan BMPN dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. Berdasarkan pendapat oleh para ahli lingkungan pohon mempunyai peran yang sangat penting bagi makhluk hidup, pohon menjaga suhu bumi tetap dingin, menyerap karbon dan menyaring polusi udara. Pohon juga memitigasi bencana alam dengan mengatur cuaca, menstabilkan tanah dan mencegah erosi. Berdasarkan kajian yang ada 1 Hektar pohon yang ditanam akan mendapatkan menfaat seperti : (1). Menghasilkan 0,6 ton oksigen (O2) untuk 1.500 penduduk perhari, (2) Menyerap 2,5 ton carbon dioksida (C02) pertahun, (3) Menyimpan 900 M3 air dalam tanah pertahun, (4) Menurunkan suhu 5ºC - 8º C, (5) merendam kebisingan 25 – 80 % dan (6) Mengurangi kekuatan angin 75 – 80 %. Guna kaloborasi betapa pentingnya pohon bagi dunia, maka setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Pohon Sedunia yang diinisiasi oleh Julian Sterling Morton sejak 1872. Pecinta alam dari Amerika Serikat itu memiliki semangat tinggi dalam mengampanyekan gerakan menanam pohon
Yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana agar kegiatan HMPI dan BMI tersebut tidak hanya sebatas seremonial, tentunya beberapa langkah perlu diambil tindakan, agar kegiatan HMPI dan BMI tersebut tidak hanya sebatas seremonial, seperti yang sudah dilakukan selama ini beberapa langkah tersebut yaitu (1). Melakukan inventarisasi dengan benar lokasi yang akan ditargetkan menjadi lakasi penanaman, langkah terbaik seharusnya dilakukan didaerah-daerah prioritas lahan kritis dan masuk dalam kawasan hutan, akan lebih baik lagi jika dilakukan di areal kerja / lokasi kelompok tani hutan yang sudah mendapat berizinan. (2). Lakukan kajian jenis bibit apa yang dibutuhkan dan yang terpenting berapa tinggi pohon / bibit yang akan ditanam. (3). Persiapkan lobang tanam paling lambat 1 bulan sebelum dilakukan penananam dengan kondisi lobang tanam sesuai jenis dan umur bibit yang akan ditanam. (4) Siapkan pupuk kompos sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, hal ini tidak akan terlepas dari jumlah bibit, jenis bibit dan umur bibit yang akan ditanam. (5) lakukan penanaman dengan benar sesuai dengan standar operasional cara melakukan penanaman pohon dan (6) ini yang sangat terpenting pemeliharanya tanaman yang sudah dilakukan penanaman secara berkesinambungan, hal ini bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama dengan kelompok tani hutan yang ada termasuk bantuan pembiayaan pemeliharaan dan pengamanannya tanaman dan lahan.
Akan tetapi fakta lain yang kita temui banyaknya kegagalan kita dalam melakukan penanaman dari 1,6 Milyar pohon yang sudah di lakukan penanaman oleh KLHK berapa persentase yang sudah hidup dan mendapatkan manfaat bagi ekologi, ekonomi, dan sosial, hal ini terjadi ada beberapa filosofi yang salah dalam melakukan penanaman dimana menanam hanya bagian dari tugas pekerjaan kita, yang seharusnya kita ubah dengan menanam pohon adalah Sedekah dan menanam bukan hanya memindahkan bibit, tetapi kita ubah yaitu menaman adalah memindahkan kehidupan. Seperti yang sudah digambarkan oleh Allah Swt dengan firmannnya “ telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah Swt menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar), ini menunjukan perilaku menusialah sesungguhnya yang melakukan perusakan di bumi (QS. Rum ayat 41). Selanjutnya Allah Swt juga berfirman: “Dan apabila dikatakan kepada mereka : Janganlah berbuat kerusakan dimuka bumi! Mereka menjawab: Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” (QS. Al-Baqarah: 11). Padahal, seperti firman Allah dalam ayat lainnya: “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. Sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui siapa saja yang melakukan perusakan di bumi ini yang digambarkan dalam Al-Quran untuk dipelajari oleh manusia akhir zaman (kita).” (QS. Al-Baqarah: 22).
Dalam satu hadis Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Washiyyah, 4199). Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan pernah rugi di sisi Allah Swt, sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh manusia dan hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita tanam lalu diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal maupun jalan yang diharamkan, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.
Begitu juga dalam kontek menanam bukan hanya memindahkan bibit akan tetapi menanam adalah memindahkan kehidupan suatu contoh awal mulai tanaman berasal dari benih yang kita lakukan pemeliharaan dalam polibeg. Setelah beberapa bulan atau mencapai beberapa tahun, kita lakukan pemindahan kehidupannya ke suatu tempat atau di tanah atau lahan, pemindahan ini kadang tidak kita sertai dengan menyiapkan rumah baru bagi tanaman kita. Jika kita mempuyai filosopi bahwa memindahkan tanaman dari kehidupan dalam polibeg ke kehidupan di lahan atau tanah maka tentunya kita akan menyiapkan kehidupan baru bagi tanaman. Karena kehidupan baru maka perlu dipersiapkan kebutuhan apa yang dibutuhkan untuk kehidupan tananam di rumah baru tersebut. Perencanaan kehidupan bagi rumah tanaman tentunya memerlukan beberapa kesiapan yang terutama adalah ketersediaan unsur hara yang ada pada lobang tanaman, ketersediaan unsur hara ini bisa di siapkan melalui penyediaan pupuk baik pupuk kimia maupun pupuk organik yang bersipat padat maupun cair. Kira nya belum terlambat jika kita terus mensosialisasikan bahwa menanam adalah sodakoh dan menanam adalah memindahkan kehidupan. Dan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2022 dengan gerakan BIRU, HIJAU BABELKU. Mari kita sukseskan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN), agar bumi Bangka Belitung, Hutannya Lestari, Masyarakatnya Sejahtera. Salam Satu Bumi. Indonesia Sehat.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN). Pencanangan HMPI dan BMPN dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. Berdasarkan pendapat oleh para ahli lingkungan pohon mempunyai peran yang sangat penting bagi makhluk hidup, pohon menjaga suhu bumi tetap dingin, menyerap karbon dan menyaring polusi udara. Pohon juga memitigasi bencana alam dengan mengatur cuaca, menstabilkan tanah dan mencegah erosi. Berdasarkan kajian yang ada 1 Hektar pohon yang ditanam akan mendapatkan menfaat seperti : (1). Menghasilkan 0,6 ton oksigen (O2) untuk 1.500 penduduk perhari, (2) Menyerap 2,5 ton carbon dioksida (C02) pertahun, (3) Menyimpan 900 M3 air dalam tanah pertahun, (4) Menurunkan suhu 5ºC - 8º C, (5) merendam kebisingan 25 – 80 % dan (6) Mengurangi kekuatan angin 75 – 80 %. Guna kaloborasi betapa pentingnya pohon bagi dunia, maka setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Pohon Sedunia yang diinisiasi oleh Julian Sterling Morton sejak 1872. Pecinta alam dari Amerika Serikat itu memiliki semangat tinggi dalam mengampanyekan gerakan menanam pohon
Yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana agar kegiatan HMPI dan BMI tersebut tidak hanya sebatas seremonial, tentunya beberapa langkah perlu diambil tindakan, agar kegiatan HMPI dan BMI tersebut tidak hanya sebatas seremonial, seperti yang sudah dilakukan selama ini beberapa langkah tersebut yaitu (1). Melakukan inventarisasi dengan benar lokasi yang akan ditargetkan menjadi lakasi penanaman, langkah terbaik seharusnya dilakukan didaerah-daerah prioritas lahan kritis dan masuk dalam kawasan hutan, akan lebih baik lagi jika dilakukan di areal kerja / lokasi kelompok tani hutan yang sudah mendapat berizinan. (2). Lakukan kajian jenis bibit apa yang dibutuhkan dan yang terpenting berapa tinggi pohon / bibit yang akan ditanam. (3). Persiapkan lobang tanam paling lambat 1 bulan sebelum dilakukan penananam dengan kondisi lobang tanam sesuai jenis dan umur bibit yang akan ditanam. (4) Siapkan pupuk kompos sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, hal ini tidak akan terlepas dari jumlah bibit, jenis bibit dan umur bibit yang akan ditanam. (5) lakukan penanaman dengan benar sesuai dengan standar operasional cara melakukan penanaman pohon dan (6) ini yang sangat terpenting pemeliharanya tanaman yang sudah dilakukan penanaman secara berkesinambungan, hal ini bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama dengan kelompok tani hutan yang ada termasuk bantuan pembiayaan pemeliharaan dan pengamanannya tanaman dan lahan.
Akan tetapi fakta lain yang kita temui banyaknya kegagalan kita dalam melakukan penanaman dari 1,6 Milyar pohon yang sudah di lakukan penanaman oleh KLHK berapa persentase yang sudah hidup dan mendapatkan manfaat bagi ekologi, ekonomi, dan sosial, hal ini terjadi ada beberapa filosofi yang salah dalam melakukan penanaman dimana menanam hanya bagian dari tugas pekerjaan kita, yang seharusnya kita ubah dengan menanam pohon adalah Sedekah dan menanam bukan hanya memindahkan bibit, tetapi kita ubah yaitu menaman adalah memindahkan kehidupan. Seperti yang sudah digambarkan oleh Allah Swt dengan firmannnya “ telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah Swt menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar), ini menunjukan perilaku menusialah sesungguhnya yang melakukan perusakan di bumi (QS. Rum ayat 41). Selanjutnya Allah Swt juga berfirman: “Dan apabila dikatakan kepada mereka : Janganlah berbuat kerusakan dimuka bumi! Mereka menjawab: Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” (QS. Al-Baqarah: 11). Padahal, seperti firman Allah dalam ayat lainnya: “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. Sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui siapa saja yang melakukan perusakan di bumi ini yang digambarkan dalam Al-Quran untuk dipelajari oleh manusia akhir zaman (kita).” (QS. Al-Baqarah: 22).
Dalam satu hadis Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Washiyyah, 4199). Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan pernah rugi di sisi Allah Swt, sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh manusia dan hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita tanam lalu diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal maupun jalan yang diharamkan, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.
Begitu juga dalam kontek menanam bukan hanya memindahkan bibit akan tetapi menanam adalah memindahkan kehidupan suatu contoh awal mulai tanaman berasal dari benih yang kita lakukan pemeliharaan dalam polibeg. Setelah beberapa bulan atau mencapai beberapa tahun, kita lakukan pemindahan kehidupannya ke suatu tempat atau di tanah atau lahan, pemindahan ini kadang tidak kita sertai dengan menyiapkan rumah baru bagi tanaman kita. Jika kita mempuyai filosopi bahwa memindahkan tanaman dari kehidupan dalam polibeg ke kehidupan di lahan atau tanah maka tentunya kita akan menyiapkan kehidupan baru bagi tanaman. Karena kehidupan baru maka perlu dipersiapkan kebutuhan apa yang dibutuhkan untuk kehidupan tananam di rumah baru tersebut. Perencanaan kehidupan bagi rumah tanaman tentunya memerlukan beberapa kesiapan yang terutama adalah ketersediaan unsur hara yang ada pada lobang tanaman, ketersediaan unsur hara ini bisa di siapkan melalui penyediaan pupuk baik pupuk kimia maupun pupuk organik yang bersipat padat maupun cair. Kira nya belum terlambat jika kita terus mensosialisasikan bahwa menanam adalah sodakoh dan menanam adalah memindahkan kehidupan. Dan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2022 dengan gerakan BIRU, HIJAU BABELKU. Mari kita sukseskan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN), agar bumi Bangka Belitung, Hutannya Lestari, Masyarakatnya Sejahtera. Salam Satu Bumi. Indonesia Sehat.